reading

Spring Love [Ep 6]

Mata Jie Gun tak bisa terpejam dari tadi. Pandangannya kosong. Dia masih mengingat kejadian kecelakaan yang menimpanya siang ini di sekolah. Tak jarang bayangan Yong Ra dan Kyoung Jae juga masih menyelimuti hatinya. Pikiran Jie Gun sangat kacau. Kenapa ia begitu banyak mengalami cobaan sekarang ini. Saat sedang asyik tenggelam dalam lamunannya, tiba-tiba Myung Soo terbangun dari tidurnya.
Myung Soo : Jie Gun-ah. Kamu tidak apa-apa ? Masih merasa sakit ? (dengan wajah panik)
Jie Gun : ............. (hanya diam)
Myung Soo : Jie Gun-ah, mianhe. Aku gak bermaksud membuatmu seperti sekarang ini. Aku tidak sengaja
Jie Gun : ......... (masih diam)
Myung Soo : Baik, aku mengaku salah atas apa yang terjadi tadi pagi dikantin. Aku yang salah menumpahi air minumku ketubuhmu.
Jie Gun : Itu sudah gak penting bagiku. Sekarang ini aku sedang menahan sakit dikepalaku. Kamu gak merasakannya kan ? Ini semua gara-gara kamu ! Aku benci kamu ! Jangan temui aku lagi. Kamu memang menyebalkan. Setelah aku terbaring seperti ini, apa yang bisa kamu perbuat ? Tidak ada kan ? Hanya minta maaf saja kan ? Asal kamu tau, maafmu gak akan membuatku cepat sembuh. Butuh waktu yang lama untuk aku sembuh . Sekarang, lebih baik kamu pergi dari sini. Aku benci kamu. Pergi dari sini !!!!
Myung Soo : Jie Gun-ah, aku tau itu. Tapi, salahkah kalau aku meminta maaf ? 
Jie Gun : Cepat keluar !!
Myung Soo : Baik, aku akan keluar.
Perlahan Jie Gun meneteskan air matanya. Myung Soo pergi meninggalkan Jie Gun dengan perasaan yang sanga kacau. Ia merasa sangat bersalah. Ini semua karena tingkah konyolnya. Ia takut Jie Gun tidak akan memaafkannya. Myung Soo khawatir dengan keadaan Jie Gun sekarang ini. 
----------------------------------------
Tak terasa 2 bulan telah berlalu. Jie Gun pun akhirnya sembuh dari sakitnya itu. Namun, dia dan Myung Soo tak pernah akur. Meskipun Myung Soo selalu bersikap baik terhadapnya, tetap saja perlakuan Jie Gun terhadap Myung Soo sama saja sepertu 2 bulan yang lalu. Semenjak kejadian kecelakaan itu, Myung Soo berubah drastis. Myung Soo berubah menjadi sosok yang ramah, agak pendiam. Padahal, Myung Soo terkenal sangat nakal di sekolahnya yang lama. Sampai suatu saat di taman sekolah ... Jie Gun sedang asyik mendengarkan lagu Infinite-Can U Smile dan Myung Soo menghampirinya.
Myung Soo : Annyeong :)
Jie Gun : (tidak peduli dengan kejadiran Myung Soo, ia tetap asyik dengan Ipod-nya)
Myung Soo : Jie Gun-ah, bisakah sekali ini saja kamu mendengarkan aku ?
Jie Gun : (melepaskan Headset dari telinganya) Yahh, apa maumu ? Aku tidak mau mendengarkanmu !
Myung Soo : Tapi aku mohon, sekali ini saja. Aku ingin membicarakan suatu yang penting.
Jie Gun : Mwo ? Bicara saja !
Myung Soo : Sekali lagi aku minta maaf atas kejadian yang menimpamu 2 bulan yang lalu. Aku sangat bersalah. Taukah kamu, saat kamu bilang kamu membenciku, aku sangat sedih. Pikiranku kacau. Dari situ, aku mulai menyukaimu. Kamu ingat ? Dulu sewaktu kamu masih kecil, kamu punya sahabat laki-laki. Kamu ingat saat kamu dan sahabat kecilmu itu merayakan ulang tahun bersamaan karean ulang tahun kalian berdekatan. Kamu ulang tahun pada tanggal 27 & dia 26. Kamu ingat ?
Jie Gun : (tertarik dengan pembicaraan Myung Soo dan semakin mendengarkan Myung Soo)
Myung Soo : Jie Gun-ah, akulah sahabat kecilmu itu. Aku berkata begini karena aku melihat gantungan kunci berbentuk love itu yang selalu kamu bawa kemana-mana. Aku masih ingat dengan jelas, bahwa hanya aku yang mempunyai benda itu. Dan aku ingat, kalau dulu aku pernah memberikannya padamu. Benar kan ?
Jie Gun : (tertegun) Mwo ? Apa kamu bilang ? Jadi, kamu ini sahabat kecilku dulu ? Kamu yang pindah ke luar kota meninggalkanku saat kita kecil dulu ?
Myung Soo : Ne. Kenapa ? Kamu kaget ? Maaf dulu aku pergi ninggalin kamu gak pamit dulu. Itu karena ayah aku buru-buru. Jadi aku gak sempet pamitan sama kamu. Dan sekarang aku bersyukur kita dipertemukan lagi. Jie Gun-ah aku mau ngomong satu hal lagi. Tapi maaf kalo omongan aku nanti bikin kamu marah.
Jie Gun : Myung Soo, kamu sahabat aku ? Sahabat kecil aku ? Shinja ? Kamu gak bohong kan ? (sambil menteskan air mata). Kamu tau gak ? Selama ini aku nyariin kamu. Aku selalu cari tahu dimana keberadaanmu. AKu kangen banget sama kamu. Neomu bogoshippoyeo . (memeluk Myung Soo).
Myung Soo : (membalas pelukan Jie Gun) Jie Gun-ah, sebenarnya dari kecil, aku sudah sangat menyukaimu. Aku sayang sama kamu. Maukah kamu menjadi kekasihku ? 
Jie Gun : Mwo ?
Myung Soo ; ahhh, Mianhe, kalo aku lancang. Mianhamnida. (pergi meninggalkan Jie Gun)
Jie Gun : Yahh, ddorawayo ! (memeluk Myung Soo). Mianhe, selama ini aku tidak menyadari kaalu kamu sahabat kecilku. Maaf juga atas perlakuan kasarku selama ini terhadapmu. Maafkan aku. Aku mau menjadi kekasihmu. (menetekan air mata)
Myung Soo : Shinja ? Kamu mau ? Benarkah ? Ahhhh (semakin memeluk Jie Gun dengan erat) . Gomawoyeo. (tanpa sadar Myung Soo mendaratkan ciuman kecil dibibir Jie Gun)
Jie Gun : Ne, cheonmanneyo :) (tampak senyuman manis dari bibir Jie Gun)
Myung Soo : Ahh haengbokhaeyo ^o^ Kamu sudah makan ? Meogja !
Jie Gun : Nae, chaggiya ;D
Mereka berdua pun pergi makan bersama dengan penuh kebahagiaan. Perkelahian mereka berakhir. Semenjak Jie Gun tau kalau Myung Soo adalah sahabat kecilnya yang ia cari selama ini, ia  merubah sikapnya yang kasar terhadap Myung Soo. 

2 komentar: