reading

Princess Home [part 1]






“Hoammm …. “ Aku menguapkan mulutku selebar mungkin. Hari ini hari libur jadi tidak ada salahnya kalau aku bangun agak siang. Jam beker di sebelahku menunjukkan pukul 08.00 pagi. Aku bergegas bangun menuju kamar mandi. Tapi, tiba-tiba saja kepalaku pusing. Sampai-sampai untuk berdiri pun aku tidak kuat.
“Oppaaaa…. Oppaaaaa ….. “ Teriakku memanggil kedua oppaku. Aku memang manja kalau dengan mereka.
“Yahh ada apa ?” Sahut Eli oppa
“Umhhh kepalaku sakit oppa, pusing”
“Odi apa ? (are you sick?)” Woohyun oppa Nampak khawatir denganku. Tumben =,=
“Umhh na molla. Coba sekarang kalian bawa aku ke kamar mandi. Aku ingin mandi. Hanya saja aku gak kuat berdiri lantaran kepalaku yang sakit ini”
“Oh, kajja” Eli oppa mencoba merangkulku menuju ke kamar mandi
Setelah aku sudah merasa segar dengan membasuh tubuhku dengan air yang dingin, aku pun bergegas pergi ke meja makan. Karena aku pikir pasti hari ini Eli oppa membuat sesuatu yang bisa aku makan. Mengingat perutku yang sudah keroncongan sedari tadi malam. Saat aku berjalan menuju dapur, aku merasa ada yang aneh dengan rumah ini.
“Oppa, Appa Eomma Baro dan Ricky kemana ? Kok sepi ?” tanyaku pada Woohyun oppa
“Oh, mereka sedang pergi berlibur ke pantai”
“Mwo? Mereka pergi berlibur tanpa mengajakku ?” dengan perasaan yang geram
“Yah, aku itu sudah coba membangunkanmu tadi. Tapi kamu tidak kunjung bangun juga. So, appa dan eomma meninggalkanmu”
“Ahh jinja ? Oppa membangunkanku ? Onje ? Aku tidak merasa ada orang yang membangunkanku tadi =,=” gerutuku dalam hati sambil meninggalkan oppaku itu menuju ke meja makan kembali.
Tapi……. Coba tebak apa yang aku temukan saat tudung saji itu kubuka. Omoo, meja makan sangat bersih. Tak ada noda sedikit pun. Saking bersihnya, makanan pun juga tidak ada. Erhhhh what the !#$% ? Lalu aku mencoba membuka kulkas, siapa tau ada sesuatu yang bisa kumasak untuk mengganjal perutku yang kosong ini. Nahh, ada sosis dan nugget. Aku mengambil wajan dan menuangkan sedikit minyak goreng kedalamnya untuk menggoreng sosis dan nugget tersebut.
“Cetakk cetakk cetakkk “
Erhhh percikan minyak panas yang dihasilkan dari sosis dan nugget itu membuatku takut. Lalu aku berinisiatif untuk menggunakan tutup panci guna menutupi badanku agar terhindar dari percikan minyak panas tersebut. Yess, berhasil. Badanku terlindungi. Ada rasa puas dalam hati. Maklum, seumur hidupku aku tidak pernah memasak. Terakhir seingatku Eli oppa mengajariku memasak. Tapi, dia tidak betah masak denganku karena aku selalu menggagalkan resep makanan terbarunya. Selalu saja masakan yang dibuat itu gagal. Yang asin lah, yang terlalu manislah, yang kegosongan lah. Hmm ada-ada saja. Tapi yang aku salutnya dengan Eli oppa, dia tidak pernah marah dengaku. Tidak seperti Woohyun oppa =,=
“Kring… Kring…” aku abaikan deringan telepon rumah itu karena setahuku ada Woohyun oppa yang bisa mengangkatnya.
“Kring … Kring …” huh deringan itu tak kunjung berhenti. Sampai akhirnya aku menuju ke ruang tamu untuk mengangkat telepon itu. Eh ternyata Woohyun oppa asyik tidur didepan tv. That’s why dia tidak mengangkat telepon. Tapi apa deringan telepon ini kurang nyaring untuk membangunkannya ? Aku saja yang ada didapur mendengar begitu nyaring deringan ini. Huh, dasar kebo !
“Yupuseyo”
“Oh ne. Annyeong. Apakah Elinya ada ?”
“Oh keunde mianhamnida, anda ini siapa ?”
“Saya ini chingunya Eli, nama saya Soohyun”
“Oh ne oppa. Sebentar saya panggilkan Eli oppa. Jamkkanman-yo…”
Aku pun bergegas menuju kamar Eli oppa. Tanpa basa basi dan ketuk pintu aku langsung saja mendobrak pintu kamarnya. Dan apa yang kutemukan ?
“Arhhhhhhhhhhhhhh” teriakku
“Yahhh, seharusnya kamu mengetuk pintuku lebih dahulu. Sekarang aku sedang ganti baju untuk bersiap-siap pergi ke kursus tae kwon do”
“Ermh, mian oppa. Oppa ada telepon dari chingu oppa. Katanya nama dia Soohyun. Cepetan oppa”
“Uh? Iya iya, yang penting sekarang kamu keluar dulu sana”
“Huuuu…” akupun kembali ke dapur.
“Arhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” teriakku lagi untuk kedua kalinya hari ini sesampainya aku didapur. Aku menemukan sosis dan nugget yang tadi kumasak penuh dengan asap dan api yang besar.
“Yahhhh ada apa? Arhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Woohyun oppa juga ikut teriak =,=
“Omooooo sulli ! Woohyun cepat bantu aku memadamkan api ini” teriak Eli oppa dengan sigapnya dia mencoba memdamkan api tersebut.
Hmmm, bodohnya aku. Aku meninggalkan kompor dan sosis itu dalam keadaan api yang masih menyala. Ini semua gara-gara telepon itu. Andai saja woohyun oppa mengangkat telepon itu pasti ini semua tidak akan terjadi. Huh, sial ! Untung saja, rumahku tidak kebakaran.
“Sulli, gwaechana ?” Woohyun oppa bertanya padaku. Huh tumben dia seperti ini.
“Gwaenchana. Tapi dapur ini sekarang dipenuhi dengan asap. Juga kotor. Ahh gimana ini? Eottoke ?”
“Cepat bantu aku membersihkan semua ini =,=” sahut Eli oppa dengan nada yang cemberut.
“Hihi, mian oppa” aku tertawa kecil dalam hati. Saat tahu kalau Eli oppa membersihkan dapur itu. Ahh dia memang oppaku yang hebat !
Setelah kami semua selesai dengan kekacauan yang kubuat itu, kami bertiga bergegas istirahat. Aku melihat tingkah Woohyun oppa yang konyol karena dia mencoba memeluk kipas angin yang ada di sebelah tv. Dia mencoba mengeringkan badanya yang bersimbah keringat. Kemudian aku tengok sekilas Eli oppa sedang mengipas-ngipaskan majalah yang ada dikolong meja ke badannya. Hihi, kedua oppaku keletihan. Mianhe oppa~ Aku kan gak sengaja.
“Krucukkk, krucukk “ Opsss, malunya aku. Aku sudah tidak bisa menahan suara perutku yang kosong. Omo aku betul-betul lapar.
“Sulli, kamu lapar ?” tanya Eli oppa
“E’eh oppa. Aku lapar. Dari tadi malam, aku belum makan sama sekali”
“Oh jadi tadi itu kamu goreng sosis dan nugget buat dimakan? “ muncul pertanyaan Woohyun oppa yang konyol
“Yaiyalah oppa. Pasti buat kumakan. Masa mo buat lemparin kucing =,=”
“Heeheee” aku melihat senyuman woohyun oppa yang sumringah.
“Erwwww =,=”
“Kalau begitu ayo kita pergi ke plaza, kita cari makan disana” ajak Eli oppa
“Hyung, kamu ada uang?” sahut Woohyun oppa
“Adalah, aku menyisakan uang sanguku selama seminggu ini.”
“Wahhhh I love you oppa” bisikku dalam hati sambil tersenyum kecil ke hadapan wajah Eli oppa.
“Oppa, oppa, kalau begitu ayo kita langsung berangkat ! Aku sudah tidak sabar makan. Perutku sudah marah-marah minta makan nih” pintaku penuh manja
“Tapi… apa kamu gak malu keluar dengan penampilan seperti itu?” jawab Woohyun oppa
“Mwo?” aku segera melihat diriku dikaca. Omooo wajahku hitam disebabkan asap didapur tadi. Hummm.
“Oppa, tunggu aku yah. Jangan pergi duluan loh ! Awas !” gerutuku pada kedua oppaku itu.
“Okkee !” sahut kedua oppaku serentak.
Beberapa menit kemudian …..
“JJann ! Aku sudah selesai ! Oppa, aku cantik kan?”
“Yahh, kamu ini mau pergi makan atau mau pergi konser sih =,=” komentar Woohyun oppa yang gak tanggung-tanggung menusuk kalbuku. Relung hati terdalamku. Huh okay over !
“Yeee, biarin aja. Aku ini berusaha membuat kalian bangga punya adik sepertiku. Pasti nanti orang-orang akan bilang kalau aku ini cantik. Ya kan ? Haha” jawabku dengan penuh percaya diri
“Hmm, iya iya. Adik oppa memang cantik !” sahut Eli oppa. Aku pun langsung menjulurka lidah dan melet ke hadapan Woohyun oppa. Pertanda bahwa argumen ku kali ini menang. Haha
“Eli oppa, bukankah tadi oppa bilang kalau oppa mau pergi ke kursus tae kwon do?”
“Oh itu teman yang menelepon oppa tadi itu memberitahu kalo hari ini latihan ditiadakan disebabkan karena pelatih oppa sedang dalam kondisi yang kurang sehat” jawab Eli oppa dengan senyuman yg manis
“Ohh begitu….”
Kurang lebih 20 menit perjalanan kami tempuh menuju plaza itu. Kami naik bus kota. Setibanya di plaza itu, aku langsung menarik lengan kedua oppaku supaya bergegas masuk menuju kedai makanan itu. Woohyun oppa mengejekku lagi, dia bilang aku seperti orang hutan yang baru pertama kali ke kota =,= Ahh jinja. I don’t care. Aku Cuma mencoba memenuh hasratku yang sedang kelaparan ini kok.
Hampir 3 mangkuk sup aku habiskan. Wahh aku betul-betul kenyang sekarang. Tak lupa Eli oppa yang memesankan jus alpukat khusus untukku. Aku memang suka jus alpukat. Tapi, aku sempat tersedak saat melihat ternyata kedua oppa sedang memandangku dengan wajah yang heran. Mereka melongo sambil membuka mulut mereka saat melihatku makan.
“Oppa ?! Wae ? Kenapa kalian memandangku seperti itu ? Uh ?”
“Yahh sulli ! Bisakah kamu makan dengan pelan-pelan dan sopan ? Semua orang memperhatikan kita dari tadi gara-gara cara makanmu yang seperti orang hutan itu” tutur Woohyun oppa.
“Mwo ? Jinjja ?” aku melihat ke sekeliling dan mencoba menutupi wajahku dengan tas selempangku dan menghentikan makanku.
Aku berdiri dan menarik lengan kedua oppaku dan meminta untuk cepat pergi dari situ. Ahh aku sungguh malu. Mimpi apa aku semalam, kenapa aku begitu sial hari ini. Huffht. Kami bertiga jalan dengan santai. Aku berdiri di depan layak sang putri. Sementara kedua oppaku membuntutiku dibelakang sambil sesekali melirik perempuan-perempuan cantik yang lewat. Erhh oppaku ini sangat memalukan. Apalagi Woohyun oppa =,= Tapi aku tersentak dan berhenti seketika saat aku melihat kerumunan orang. Tanpa aku sadar aku sudah membuat kedua oppaku bertabrakan lantaran mereka asyik memerhatikan perempuan-perempuan itu sampai tidak lihat jalan ke depan. Dasar !
“Yahhh ! Kamu ngapain sih tiba-tiba berhenti. Bikin kita jadi tabrakan nih” gerutu Woohyun oppa
“Hihih… oppa, lihat disana ada banyak orang. Aku penasaran mereka sedang apa yah? Ayo kita kesana, kajja !” ajakku dengan paksa
“Eitsssss….” Aku berhenti dengan tiba-tiba lagi. Kedua oppaku pun bertabrakan lagi. Haha
“Yahhh apa lagi nihh? Erhhhhh “ Woohyun oppa mulai geram
“Woohyun oppa, belikan aku es krim dulu sana. Aku ingin makan es krim !”
“Mwo? Enak sekali kamu meyuruhku seperti itu. Emangnya aku babumu apa. Gak mau ah ! Shireo !” Woohyun oppa menolak.
“Sulli, biar oppa aja yang beli, tunggu disini yah. Jamkkamman” Eli oppa menawarkan diri. Dia memang hero dalam hidupku !
“Eyshhhh “ aku memandang sinis ke wajah Woohyun oppa. Eh dia malah balas menjulurkan lidahnya kepadaku. Huhh dasar kebo !
“Wahh itu Eli oppa sudah dating dengan es krimnya. HAHA” sahut Woohyun oppa mengangetkanku
“Mana, mana? Wahhh iya oppa. HIHI” kami berdua Nampak seperti anak kecil umur 5 tahun saat melihat Eli oppa membawa es krim.
“Arrrhhhhhhhhhhh”
“Awwwwwwwwwwwwwwwwwww”
“Heyyyyyyyyyyyyyyyyy”
Aku, Eli dan Woohyun oppa serentak berteriak. Eli oppa tersandung seorang lelaki dan tentu saja es krim itu jatuh tepat mengenai bajuku. Ahhhh kurang ajar. Lelaki itu tanpa meminta maaf malah langsung pergi begitu saja. Ahhh masih ada saja orang seperti itu. Grrrrrr aku langsung mengambil es krim yang sudah jatuh itu lalu ku tempelkan ke baju lelaki yang menyandung Oppaku itu.
“Yahhhh !!!!” teriak lelaki itu. Dia Nampak marah denganku. Kelihatannya dia seumuran denganku.
“Heyy, kamu itu harusnya minta maaf sama aku dan oppaku. Karena kamu, oppaku jadi jatuh dan es krimnya mengenai bajuku. Itu balasannya buat kamu ! Tau ! Cepetan minta maaf !”
“Apa ? Minta maaf ? Sama kamu ? Sorry yah, I don’t want. Shireo !!” jawab lelaki itu nyolot
“Ehhh orang ini benar-benar minta diberi pelajaran!” Aku mencoba menampar lelaki itu. Tapi tidak jadi lantaran Eli oppa segera menahan tanganku. Uh !
“Umh, mianhamnida. Maafkan tingkah laku dongsaeng saya terhadapmu” kata Eli oppa kepada lelaki itu sambil menundukkan kepalanya
“What ?? Oppa, apa yang kamu lakukan ? Laki-laki ini sudah bersalah. Kenapa kamu yang minta maaf ? Oh noooo “ gerutuku dalam hati.
“Baiklah, aku memaafkan adikmu. Lain kali tolong dijaga adikmu ini dengan benar, jangan sampai hal ini terjadi kepada orang lain juga. Cukup saya saja” kata lelaki sambil berlalu pergi meninggalkan kami bertiga.
“Oppaaaaaaaaa ?!!!” teriakku sambil memukul lengan Eli oppa.
“Hyung, sebaiknya kita pulang saja. Kajja” ajak Woohyun oppa. Aku masih asyik memukuli lengan oppa ku itu. Aku masih geram, jengkel, kesal, dan dongkol pada lelaki itu. Awas saja kalo aku bertemu dia lagi, akan kuhabisi dia. Tidak akan gagal aku menamparnya. Huhhhh.

3 komentar:

  1. bestlaa...tak sabar nak tunggu part seterusnya..
    ^^

    BalasHapus
  2. hihihi okaylaaa XD thanks thanks liya <3

    BalasHapus
  3. wargh ! fanfic nih part 1 best k best ! And I really love your Indonesian accent ! ^^ *ur Indonesian rite?* hehe. by the way, what does 'tumben' really means? =,= I encounter with the word 'tumben' in this fic several times. I speak in malay so I don't know what the word means :))

    BalasHapus