reading

Princess Home [part 3]







               Waktu istirahat pun tiba. Seperti biasa aku mengeluarkan bekal yang kubawa dari rumah. Aku jarang pergi ke kantin. Saat aku membuka kancing tasku untuk mengambil bekal tersebut, Hoya mengajakku untuk pergi ke kantin bersamanya. Dia beralasan kalau dia belum tahu daerah disekolah ini. Dia takut tersesat, maklum sekolahku ini terbilang cukup luas dan besar. Yah, apa boleh buat. Aku pun akhirnya mengurungkan niatku untuk memakan bekalku. Akupun mengiyakan permintaan Hoya untuk menemaninya makan di kantin sekolah. Huh, untung saja kemarin Eli oppa memberiku sisa uang saat makan di kedai kemarin. Jadi, aku juga bisa sekalian makan dikantin deh. Hihi


              “Sulli, dimana kantinnya ?” pertanyaan Hoya membuyarkanku.


              “Oh, iya sebentar lagi kita sampai. Nah itu yang ada banyak orangnya disana. Itu kantinnya.” Balasku.


              “Oh iya yah.” Jawab Hoya dengan senyuman manisnya.


              “Hmmm” aku pun juga tersenyum padanya. Oh goshhh Hoya sangat tampan dengan senyuman itu. Sepertinya aku menyukainya. HIHI. Hushh, Sulli sadar. Sudah Yoon Si Yoon oppa menantimu. Kkkk
Akhirnya kami berdua tiba dikantin sekolah yang sedari tadi sudah ramai dikunjungi murid-murid lainnya. Kantin sangat sesak. Sampai-sampai menarik nafas saja susah. Hmm. Untunglah masih ada meja yang kosong untuk ku duduki dengan Hoya. Aku memerhatikan cara Hoya makan. Beda sekali dengan cara makanku seperti saat makan di kedai kemarin. Uh, aku jadi minder. Sepertinya aku harus kursus cara makan yang baik sama Eomma =,= . Setelah selesai makan, aku dan Hoya langsung bergegas pergi kembali ke kelas. Tapi, ditengah perjalanan …


               “Sulli-ah, itu ada apa ditengah lapangan ? Kok ramai banget?” tanya Hoya padaku


               “Oh itu, biasa. Anak-anak dance di sekolah ini sering mengadakan latihan ditengah lapangan saat jam istirahat.”


               “Anak dance ? Sekolah ini punya club dance ?”


               “Yeppp, memangnya kenapa ?” sepertinya Hoya tertarik dengan itu, tanpa menjawab pertanyaanku dia langsung kabur menuju kerumunan di lapangan itu =,= Huh


               Wahhhhh, tanpa malu Hoya beraksi. Ternyata dia bisa dance juga. Aduh, aku jadi malu. Aku ini gak bisa dance, nyanyi juga gak, tae kwon do apalagi. Diantara saudaraku, sepertinya aku aja yang paling buruk =,=. Ahhh sebaiknya aku pergi saja dari sini karena aku sudah melihat batang hidungnya Minah dan Sohyun. Bisa-bisa aja nanti mereka cari masalah sama aku. Hmm


              “Hmmm, dimana yah Yoon Si Yoon oppa ?” bisikku dalam lamunan di dalam kelas


              “Yahhhh ?!!!!” Hoya dating dengan melemparkan bola basket ke kepalaku.


              “Whattttt ? Apa maksudmu menimpuk kepalaku dengan bola basket itu ?!! Sakit tau” sambil mengelus kepalaku aku berpikir, ini orang cepet banget berubah. Perasaan baru tadi di kantin dia bersikap manis denganku kenapa sekarang dia berani menimpuk kepalaku. Dasar manusia aneh !


              “Hahahha, kenapa tadi kamu meninggalkanku ? Aku kan tidak tahu jalan kembali ke kelas ini. Untung saja ada perempuan cantik ini yang mengantarku kembali” Hoya tersengih sambil merangkul Minah dan Sohyun yang persis seperti perempuan panggilan =,=.


              “Aku bosan. Lagipula kamu tidak menghiraukanku malah asyik dance. Kamu kira aku bodyguardmu apa ?” gerutuku sambil melemparkan bola basket kearahnya. Tapi gagal ! SH*T !


             “Sulli-ah, bersikaplah yang baik kepada Hoya” sahut Minah


             Aku tidak peduli dengan mereka. Aku kembali duduk, meletakkan kepalaku yang berat keatas meja dan melanjutkan lamunanku yang sempat terpotong tadi. Hmmm. Kenapa hiduplu jadi seperti ini sih ? saat aku membalikkan kepalaku ke Hoya, Minah dan Sohyun ternyata mereka sudah lenyap entah pergi kemana. Aku perhatikan ChoRong, dia malah asyik dengan SungYeol. Ahh aku gak mau ganggu mereka. Karena kebosananku sudah tahap puncak, aku pun berinisiatif untuk jalan-jalan mengelilingi sekolah. Siapa tahu nanti aku ketemu Si Yoon oppa. Hihihi


           “Gubrakkkkk !!!!!”


           Ahhhhhh kepalaku kena bola basket lagi. Ulah siapa lagi ini ?!! Aku sudah cukup sabar. Kali ini aku sudah emosi tingkat tinggi. Jangan salahkan aku kalau nanti sekolah ini akan ada gempa karena kemarahanku. Coba tebak. Ini ulah Hoya. Ihhhhhh sumpah yah dia ini anak baru tapi belagu banget ! Ya Tuhan, bisakah aku tahan duduk sebangke dengannya selama setahun ? Haaaaaa >,< “Eh, kalau jalan liat-liat dong. Jangan ngelamun aja. Bawa sini tuh bola !” teriak Hoya dari tengah lapangan. Karena aku sudah tidak sabar, aku pun menghampirinya “Rasakan ini !!” Aku menumpahkan sebotol minuman ke bajunya yang aku bawa tadi.        
       
            “Yahhhhhhhh ?!!!” Hoya Nampak kesal. Karena ini kedua kalinya aku menumpahkan sesuatu ke bajunya. Aku yakin kalau lelaki yang kemarin menyandung Eli oppa adalah dia. Dasar cemen dia gak mau ngaku. Huuu. Aku pun langsung membuka kaki seluas-luasnya dan bersiap melangkah dengan cepat a.k.a lariiiiiii !! HAHAHA. Saat asyik-asyiknya aku menghindar dari kejaran Hoya, tiba-tiba aku terpeleset dan masuk kedalam gudang yang gelap dan kotor. Hoya menertawakanku and then dia mengunciku didalam gudang ini. Oh Tuhaan, Hoyaaaaaaaaaaaa ><.


            “Tolongggg, tolonggggg !!!” teriakku dari dalam gudang. Hoya, lihat saja nanti aku akan membalasmu. Gak tau apa kalo gudang ini gelap, penuh debu dan sarang laba-laba ?! Aku seperti sedang berada di markas setan. Aku takut sendirian didalam sini. Tak henti-hentinya aku berteriak minta tolong sampai tiba saatnya ……


            “Krekkk krekkk” aku mendengar ada seseorang dari luar.


            “Tolong, tolooongggg” ahhhh akhirnya pintunya terbuka. Tanpa basa basi, aku langsung memeluk orang yang telah membukakan pintu gudang itu karena saking ketakutannya. Saat aku sadar dan melepaskan pelukan, aku mendongakkan kepalaku kearah wajah sang penolong. Oh My God !! He is Si Yoon oppa. Aduhhh buru-buru aku membungkukkan badanku sambil mengucapkan kamsahamnida kepadanya. Berulang kali aku melakukan ini sampai Si Yoon oppa memegang kedua lenganku, mungkin dia bermaksud untuk menghentikanku yang terus membungkuk padanya.


           “Sulli-ah, gwaenchanayo ?” Si Yoon oppa menampakkan raut wajah yang khawatir.


           “A-a-a itu, e-e-e na gwaenchanayo, oppa” balasku dengan agak sedikit gugup karena Si Yoon masih memegang kedua lenganku. Lalu dia pun mengajakku pergi ketaman sekolah untuk menenangkanku. Kami pun duduk berdua di sebuah kursi di taman, posisi kami sangat rapat waktu itu. Kemudian Si Yoon oppa memberiku sebotol minuman. “Ehmm ini kan minuman yang tadi aku tumpahkan ke badan Hoya” gumamku.  
         
          “EH, Hoya ? Dimana dia ? Aku akan beri pelajaran ke dia” aku berniat mencarinya dan menghajarnya. Tapi saat aku menoleh ke arah Si Yoon oppa, entah kenapa aku langsung duduk lagi. Masa iya aku tega meninggalkannya sendiri. Lagipula kesempatan duduk berdua dengannya itu jarang kualami. Paling hanya sebatas memandangya dari kejauhan, atau saat sedang berpapasan ditengah jalan. Hmmm … Si Yoon oppa tak berhenti memandangiku, membuatku malu >,< Ahhh eottohke ???


1 komentar:

  1. wargh ! kejam gila Hoya kurung orang dlm gudang ! whaddefish T.T

    BalasHapus